Budidaya Mangga - Buah mangga merupakan salah satu komoditi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Buah yang satu ini memang memiliki pangsa pasar yang stabil sebab mangga memang dikonsumsi sebagai buah meja oleh masyarakat.
Selain ditanam di pekarangan rumah, buah yang kabarnya berasal dari India ini juga banyak dibudidayakan dalam skala yang lebih besar. Di Indonesia sendiri, sentra budidaya mangga yang ada di Jawa antara lain di Purbolinggo, Cirebon, Indramayu dan masih banyal lagi wilayah lainnya. Tertarik ikut budidaya mangga? Jika iya, cermati beberapa hal penting berikut ini.
Ada beberapa hal yang harus dipenuhi agar hasil budidaya mangga kelak lebih optimal, antara lain:
Tanaman ini sangat menyukai musim kering yang ada di antara 3 bulan. Masa kering ini sendiri sangat diperlukan buah mangga sebelum dan pada saat ia berbunga.
Apa bila ditanami di wilayah basam maka mangga akan mendapatkan banyak serangan dan bunganya biasanya lebih banyak gugur.
Tanah yang cocok untuk mangga tentu yang gembur dan sedikit berpasir. Jauh lebih baik lagi jika ia lempung dan seimbang kadar nitrogennya. Adapun derajat keasamannya antara 5,5 sampai 7,5. Apabila kurang dari 5,5 maka sebaiknya tanah terlebih dahulu dicampur dengan dolomite.
Mangga sebaiknya ditanam di wilayah dataran rendah sampai menengah dengan kisaran tempat 0 sampai 500 meter di atas permukaan laut.
Buah yang ditanam di dataran tinggi biasanya kurang berkualitas jika dibandingkan dengan yang ditanam di dataran rendah ke menangah.
Proses persiapan dimulai dari pembukaan lahan dengan cara membabat tanaman yang kira-kira menghambat atau tidak diperlukan. Misalnya saja rumput dan juga alang-alang.
Selanjutnya, tanah dibajak agar bongkahan batu bisa hilang dan tanah jadi lebih gembur. Selanjutnya tanah yang kurang subur dibikinkan pengaturan jarak tanam yang lebih rapat sementara tanah yang subur jarak tanamnya renggang.
Cara memanamnya dengan menggunting polibag dan memasukkan tanaman beserta tanah dari polybag tersebut. Setelah masuk, timbun sekitar lubang tanam sehingga membentuk guludan.
Selanjutnya tekan bagian sekitar batang dan sebaiknya dipasangi kayu penyangga agar tanaman tahan sampai akhirnya akarnya menyatu dengan medium tanam.
Selanjutnya, pohon pelindung juga sebaiknya ditanam agar mangga tahan terhadap hembusan aingin. Biasanya yang digunakan oleh petani adalah pohon asam dan juga trembesi.
Proses selanjutnya dalam budidaya mangga adalah langkah pemeliharaan.
Proses pemeliharaan dalam budidaya mangga selanjutnya adalah penanggulangan hama juga penyakit. Adapun hama yang sering menyerang tanaman mangga adalah :
Sementara itu penyakit yang biasa menyerang mangga antara lain disebabkan oleh jamur Gloeosporium mangiferadan diplodia sp. Penyakit lainnya adalah cendawan jelaga yang disebabkan oleh virus meliola atau juga jamur bernama Capmodium mangiferum. Penyakit selanjutnya adalah bercak karet merah dan kudis buah.
Setelah semua serangkaian proses ini dijalankan, maka petani tinggal menunggu waktu panen buah. Mangga dari bibit cangkokan biasanya berbuah di umur 4 tahun, sementara itu dari okulasi di umur 5 sampai 6 tahun.
Panen biasanya ajtuh di bulan sepetember sampai oktober. Panen dilakukan dengan hati-hati sebab buah tak boleh jatuh, terpotong atau cacat apapun. Hal tersebut akan membuat buah mudah busuk.
Budidaya Pohon Mangga cukup mudah dan menghasilkan banyak keuntungan. Tak ada salahnya dicoba bukan? Selamat menanam mangga!
sumber : http://infobuahmangga.blogspot.com