Mengapa Pupuk Organik? - Anda yang saat ini sedang berkebun tanaman buah dan merasa bingung mengapa tanaman tidak kunjung subur dan menghasilkan buah dengan lebat.
Sudah mencari banyak informasi tentang pupuk untuk buah, namun hasilnya tetap saja nihil. Tidak perlu khawatir dengan hal tersebut, pada pembahasan kali ini kami akan memberikan solusi tentang bagaimana dan jenis pupuk terbaik yang bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman buah, terutama jenis Pupuk Organik.
Jawabannya sederhana yaitu Anda bisa menggunakan berbagai jenis pupuk organik untuk menyuburkan tanaman buah yang dimiliki.
Hal yang sering menjadi pertanyaan adalah jenis pupuk organik seperti apa yang terbaik untuk digunakan dan bagaimana cara penggunaannya. Artikel ini akan mengulas secara lengkap beberapa pertanyaan yang ada di benak Anda. Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Pupuk organik merupakan sebutan untuk pupuk yang terbuat dari materi makhluk hidup, seperti sisa tanaman, manusia, dan juga hewan. Pupuk organik yang bisa Anda gunakan bisa berbentuk zat padat atau pun zat cair yang manfaatnya untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi pada tanah.
Jenis pupuk organik yang pertama adalah pupuk kandang yang terbuat dari kotoran hewan. Kotoran hewan yang biasanya digunakan untuk membuat pupuk kandang diantaranya kambing, sapi, ayam, atau domba. Selain kotoran hewan, pupuk kandang juga bisa berasal dari urin hewan yang menjadikan pupuk kandang berbentuk zat cair.
Banyak para petani yang menggunakan kotoran hewan untuk digunakan sebagai pupuk kandang dikarenakan kandungan unsur hara yang sangat tinggi didalamnya. Kandungan seperti fosfor, kalium, nitrogen, kalsium, magnesium, belerang, natrium,besi, dan tembaga yang terdapat di dalam pupuk kandang sangat bermanfaat untuk tanaman.
Pupuk yang bersumber dari kotoran sapi mempunyai kandungan serat yang tinggi. Serat yang ada di dalamnya termasuk dalam rantai karbon yang perlu mengalami proses dekomposisi lebih lanjut. Proses dekomposisi tersebut membutuhkan Nitrogen yang ada di dalam kotoran, sehingga pupuk yang bersumber dari kotoran sapi sangat tidak dianjurkan untuk digunakan saat dalam keadaan segar.
Saat pupuk digunakan tanpa melalui proses pengomposan terlebih dahulu, maka akibatnya akan terjadi perebutan unsur N antara tanaman buah dan proses dekomposisi.
Kotoran sapi yang telah matang dan siap untuk digunakan apabila sudah berwarna gelap, gembur, tidak lengket, dan bersuhu dingin.
Banyak para petani yang menyukai kotoran ayam untuk digunakan sebagai pupuk kandang karena reaksinya yang sangat cepat. Pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam memiliki kandungan unsur hara N yang tinggi jika dibandingkan dengan pupuk kandang jenis yang lain. Ditambah lagi unsur hara yang ada di dalam kotoran ayam tersebut bisa langsung diserap tanaman dan tidak perlu proses dekomposisi dahulu.
Banyak para petani yang mencampurkan kotoran ayam dengan campuran sekam padi. Sekam padi yang ikut tercampur di dalam kotoran ayam tersebut akan memperkaya unsur hara di dalam pupuk kandang.
Hal yang patut Anda pertimbangkan saat menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk kandang adalah kemungkinan adanya bakteri jenis Salmonella yang terbawa. Selain itu ada juga kekhawatiran terhadap kemungkinan penggunaan obat-obatan atau hormon yang digunakan para peternak ayam yang akan terbawa ke dalam kotoran.
Dikarenakan faktor di atas, maka saat akan memanfaatkan kotoran ayam perlu berhati-hati dan digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Jika dilihat secara kasat mata, kotoran kambing memiliki bentuk seperti butiran bulat yang sangat sukar untuk dipecah. Oleh sebab itu, kotoran kambing perlu dikomposkan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai pupuk kandang. Kotoran kambing baru bisa digunakan saat memiliki ciri-ciri bersuhu dingin, tidak berbau, dan kering.
Saat akan menggunakan kotoran kambing sebagai pupuk sebaiknya Anda menggunakannya sebagai pupuk yang kedua untuk merangsang pertumbuhan buah. Hal ini perlu Anda lakukan karena di dalam kotoran kambing terdapat unsur K yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan jenis pupuk kandang lain.
Untuk Pupuk Organik Cair yang di formulasikan khusus untuk tanaman buah bisa cek di sini :
Urin yang banyak digunakan oleh para petani sebagai pupuk cair adalah urin kelinci. Hal ini dikarenakan di dalam urin kelinci terdapat kandungan unsur hara N yang sangat tinggi dan mencapai 2,7%.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menggunakan pupuk kandang di lahan perkebunan yaitu menebarkannya di atas tanah, dicampur di dalam tanah, dan bisa juga diberikan di dalam lubang tanam.
Saat memberikan pupuk kandang pada musim yang pertama, Anda tidak akan melihat hasil yang signifikan. Pemberian pupuk kandang baru terlihat hasilnya setelah musim kedua penanaman dan selanjutnya.
Jika dilihat dari hasil yang diberikan, pupuk kandang yang berasal dari kotoran unggas mampu memberikan hasil yang lebih cepat dibandingkan dengan kotoran sapi dan kambing. Hal ini dapat terjadi dikarenakan unsur hara yang ada di dalam pupuk kandang dapat langsung diserap oleh tanaman buah. Sedangkan disisi yang lain, pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi dan kambing membutuhkan proses penguraian terlebih dahulu.
Pupuk Kandang, terutama kotoran kambing juga sering di gunakan di dalam usaha pembibitan tanaman buah dan tanaman lainnya.
Saat Anda menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk untuk tanaman, pupuk ini bisa membantu memperbaiki struktur tanah dan mampu menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal.
Hal penting yang perlu Anda perhatikan saat akan menggunakan pupuk kandang adalah memastikan pupuk yang akan digunakan bersuhu dingin, baunya sudah berkurang, dan wujud aslinya sudah tidak terlihat lagi.
Ciri di atas sangat penting untuk diperhatikan sebab jika belum terlihat ciri di atas, maka itu artinya pupuk belum siap untuk digunakan. Pupuk yang belum siap digunakan tidak akan memberikan hasil yang optimal, sebaliknya resiko terhambatnya pertumbuhan tanaman dan tanaman yang mati harus Anda hadapi.
Jika Anda ingin mengaplikasikan pupuk kandang, maka cara terbaik adalah dengan membenamkan pupuk ke dalam tanah. Cara seperti ini sebaiknya dilakukan agar penguapan unsur hara menjadi berkurang.
Sedangkan untuk pupuk kandang yang berbentuk cairan, Anda bisa mengaplikasikannya setelah tanaman tumbuh. Tujuannya agar unsur hara yang ada di dalam pupuk kandang mudah diserap oleh tanaman.
Selanjutnya ada pupuk hijau yang bisa Anda manfaatkan sebagai pupuk organik yang cocok untuk tanaman buah. Jika didefinisikan pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari sisa panen atau berasal dari tanaman hijau. Cara penggunaanya sangat sederhana, dimana tanaman hijau tersebut akan dibenamkan saat masih hijau atau bisa juga setelah dikomposkan.
Sumber pupuk hijau yang banyak digunakan oleh para petani berasal dari sisa tanaman atau sisa panen dan bisa juga tanaman yang ditanam secara khusus untuk digunakan sebagai pupuk.
Biasanya tanaman dengan jenis legume menjadi sumber pupuk hijau yang utama. Hal ini dikarenakan jenis tanaman legume memiliki kandungan hara yang tinggi, selain itu tanaman legume mudah terdekomposisi yang membuat penyediaan hara menjadi lebih cepat.
Pupuk hijau sangat cocok untuk digunakan sebagai pupuk tanaman buah karena memiliki manfaat untuk meningkatkan kandungan organik dan hara di dalam tanah. Dengan demikian pupuk hijau bisa memperbaiki sifat fisik, biologi, dan kimia pada tanah yang kemudian bisa meningkatkan produktivitas tanaman.
Beberapa keunggulan dari pupuk hijau diantaranya mampu mencegah erosi tanah dan sangat cocok untuk daerah yang sulit dijangkau karena bisa dikembangkan secara individu.
Selain keunggulan di atas pertimbangkan juga beberapa kelemahan yang akan muncul saat menggunakan pupuk hijau. Saat akan menggunakan pupuk hijau setidaknya Anda memerlukan benih untuk menanamnya. Dengan demikian Anda membutuhkan tenaga yang lebih saat akan menggunakannya. Selain itu, pupuk hijau bisa berpotensi menjadi gulma dan mendatangkan hama pada tanaman buah.
Cara yang pertama bisa dengan membenamkan pupuk hijau ke dalam lahan saat sedang mengolah tanah.
Bisa juga digunakan sebagai mulsa, ada beberapa pupuk hijau yang bisa dimanfaatkan sebagai mulsa tanaman, sebagai contohnya jerami yang seringkali dijadikan mulsa tanaman cabe. Manfaat dari mulsa adalah untuk mencegah erosi dan kelembaban tanah saat tanaman masih berusia muda. Saat mulsa sudah terurai, maka bisa digunakan sebagai sumber hara oleh tanaman inti.
Jika tanaman yang akan digunakan sebagai pupuk hijau memiliki kadar C/N yang tinggi, maka sebaiknya tanaman tersebut diuraikan terlebih dahulu. Tanaman seperti ini membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai di dalam tanah. Dengan demikian, saat diaplikasikan secara langsung pada tanah akan terjadi perebutan Nitrogen antara tanaman dan proses dekomposisi.
Selanjutnya ada pupuk kompos yang merupakan pupuk yang terbuat dari sisa bahan organik seperti tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses fermentasi.
Ada banyak tanaman yang biasanya digunakan untuk membuat pupuk kompos diantaranya sekam padi, jerami, gulma, sayuran yang sudah membusuk, sabut kelapa, sisa tanaman jagung, dan lain sebagainya. Bukan hanya itu saja, kotoran hewan, urin, makanan ternak yang terbuang, eceng gondok, dan ganggang biru juga banyak digunakan para petani sebagai sumber membuat pupuk kompos.
Cara menggunakan pupuk kompos sangat sederhana, Anda hanya perlu menyebarkannya di sekeliling tanaman. Namun, Anda harus memperhatikan dengan baik pupuk kompos yang layak digunakan. Pastikan temperatur pupuk kompos di bawah 400 derajat Celcius yang menunjukkan pupuk ini sudah matang dan siap digunakan.
Jika dibandingkan dengan pupuk kimia, kandungan unsur hara yang ada di dalam pupuk kompos lebih sedikit. Sehingga agar mampu memenuhi kebutuhan hara pada tanaman buah diperlukan pupuk kompos dalam jumlah yang lebih banyak.
Dikarenakan lebih banyak kuantitas saat menggunakan pupuk kompos pada tanaman menjadikan biaya pengangkutan yang diperlukan semakin tinggi. Dalam hal ini biaya operasional saat menggunakan pupuk kompos lebih tinggi jika dibandingkan dengan pupuk kimia.
Hal lain yang patut Anda pertimbangkan saat akan menggunakan pupuk kompos pada tanaman adalah di saat lahan tersebut sebelumnya pernah ditaburi pupuk kimia. Lahan yang pernah ditaburi pupuk kimia memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah, sehingga membutuhkan pupuk kompos yang lebih banyak dibandingkan dengan takaran rata-rata.
Faktor yang menjadi kelebihan pupuk kompos dibandingkan dengan pupuk kimia adalah kandungan unsur hara yang lengkap. Unsur hara yang lengkap sangat membantu tanaman buah untuk bisa tumbuh dengan optimal.
Selain itu di dalam pupuk kompos terdapat juga kandungan asam organik yang tidak dimiliki oleh pupuk kimia. Asam organik inilah yang akan bermanfaat bagi tanaman dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
Selanjutnya ada humus yang merupakan material organik yang terbuat dari pelapukan daun dan ranting tanaman yang membusuk dan kemudian menjadi humus dan selanjutnya menjadi tanah.
Sumber utama yang digunakan untuk membuat humus adalah ranting pohon, daun, limbah pertanian, kulit kayu, serbuk gergaji, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan berbagai limbah padat perkotaan.
Manfaat utama humus bagi tanaman buah adalah sebagai sumber makanan dan sangat membantu berperan untuk menjada struktur tanah. Humus juga sangat bermanfaat untuk mengikat bahan kimia beracun yang ada di dalam tanah dan air.
Pernahkan Anda memperhatikan lahan perkebunan dan menemukan jenis tanah yang berwarna agak gelap dan berapa di lapisan luar tanah. Jenis tanah dengan ciri-ciri seperti inilah yang dinamakan dengan humus.
Ciri selanjutnya dari humus yang berkualitas adalah daya serap airnya yang sangat tinggi. Daya serap air yang tinggi iniah yang kemudian akan memberikan manfaat lebih kepada tanaman.
Humus biasanya sangat mudah ditemukan diantara tanaman yang mempunyai daun dan ranting yang lama tertimbun. Sehingga tanah yang ada di sekitarnya menjadi lebih subur dan memiliki manfaat lebih terhadap tanaman.
Humus merupakan jenis tanah yang sangat subur dan sangat baik untuk pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Dengan demikian, bukan hanya tanaman buah yang bisa merasakan manfaat tanah humus, sayur dan berbagai jenis tanaman lainnya bisa memanfaatkan humus.
Dikarenakan sumber dari humus adalah pembusukan ranting dan daun, maka tanah jenis ini sangat mudah ditemukan di lapisan tanah bagian atas.
Keberadaan humus dalam dunia pertanian sangat penting karena kemampuannya meningkatkan unsur hara di dalam tanah. Anda hanya perlu mencampurkan tanah biasa dengan humus untuk mengubah kadar hara yang ada di dalam tanah tersebut menjadi lebih baik. Unsur hara yang lebih baik menjadikan tanaman yang akan dihasilkan pun lebih baik.
Tanaman membutuhkan makanan yang baik dan bernutrisi agar bisa tumbuh dengan optimal. Humus yang Anda campurkan ke dalam tanah mampu memberikan nutrisi yang diperlukan tanaman untuk bisa tumbuh dengan baik. Nutrisi yang lebih baik menjadikan tanaman yang dihasilkan mampu tumbuh dengan optimal dan memberikan hasil terbaik.
Hal inilah yang menjadikan humus sebagai sumber makanan dan nutrisi yang sangat penting bagi tanaman apapun jenisnya.
Selain bermanfaat sebagai sumber nutrisi bagi tanaman, humus juga mampu memberikan manfaat untuk menjaga struktur tanah yang ada di sekitarnya. Hal ini dikarenakan humus memiliki kandungan mineral yang mampu menyerap air dan pada akhirnya bisa menjaga tanah dari kekeringan.
Seperti yang telah kami sampaikan di atas bahwa humus berasal dari pembusukan ranting dan dedaunan pohon, hasil dari pembusukan itulah yang saat ini kita kenal dengan nama humus. Humus mempunyai manfaat untuk digunakan sebagai sumber pupuk alami yang bisa membantu pertumbuhan tanaman.
Hal yang unik dari tanah humus adalah proses terbentuknya yang tidak disengaja. Artinya tanah humus tersebut terbentuk melalui proses alam dan tidak memerlukan campur tangan manusia di dalamnya.
Tanah humus banyak ditemui diantara tempat yang mempunyai banyak pohon seperti di lahan perkebunan. Ranting dan daun yang berguguran dari pohon membuat tanah yang ada di sekitarnya menjadi lebih subur.
Humus mempunyai ciri-ciri penting yaitu daya serapnya yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan jenis tanah yang lain. Dengan demikian tanaman yang menggunakan tanah humus akan mendapatkan lebih banyak sumber air karena humus mampu memberikan serapan air yang baik untuk tanaman.
Saat Anda mencampurkan tanah humus dengan tanah jenis lain, maka dalam hal ini kemampuan serapan air pada tanah tersebut akan semakin meningkat dari sebelumnya.
Pupuk organik yang diproduksi di dalam pabrik dan menggunakan peralatan modern dinamakan pupuk organik buatan. Pupuk organik buatan banyak dipilih para petani dengan alasan lebih mudah didapatkan tanpa harus membuat pupuk organik sendiri.
Secara umum manfaat yang akan didapatkan saat menggunakan pupuk organik buatan adalah meningkatkan kandungan unsur hara yang sangat diperlukan tanaman, bisa meningkatkan produktivitas tanaman, mampu merangsang pertumbuhan akar dan batang tanaman, dan bisa membantu menggemburkan dan menyuburkan tanah.
Cara mengaplikasikan pupuk organik buatan biasanya dengan menyebarkannya di sekeliling tanaman agar kandungan unsur hara bisa meningkat dan memberikan manfaat kepada tanaman buah yang diberi pupuk organik buatan.
Tahukah Anda agar tanaman mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi diperlukan karbon organik sekitar 2,5%. Kandungan karbon organik yang menjadi syarat produktivitas tanaman tersebut tidak mampu dipenuhi oleh sebagai besar lahan pertanian intensif, dimana kandungan karbon organik di dalam tanah hanya mampu berada di kisaran 2% saja.
Padahal solusi untuk meningkatkan kadar karbon organik tersebut cukup mudah dan sederhana. Penggunaan pupuk organik sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas lahan dan tanaman buah.
Saat Anda menggunakan pupuk organik dalam jangka panjang, maka manfaat yang akan diperoleh adalah meningkatnya produktivitas lahan pertanian dan mampu mencegah degradasi lahan.
Bukan hanya itu saja manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan pupuk organik. Pupuk ini juga sangat berperan penting untuk memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah.
Bahan organik yang digunakan pada pupuk bisa bermanfaat sebagai sumber makanan untuk mikroba tanah. Sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan aktivitas mikroba untuk menyediakan unsur hara yang bermanfaat untuk tanaman buah.
Peran penting lain yang bisa Anda dapatkan saat menggunakan pupuk organik adalah kemampuannya mengikat butiran primer menjadi sekunder tanah dalam pembentukan pupuk. Keadaan seperti ini sangat mempengaruhi penyediaan air, suhu tanah, dan penyimpanan air di dalam tanah.
Jika Anda berfokus untuk memperbaiki sifat-sifat tanah, maka bahan organik yang mengandung banyak nitrogen dan karbon bisa sangat bermanfaat untuk digunakan. Gunakan bahan organik seperti jerami dan sekam saat membuat pupuk organik untuk memperbaiki sifat fisik tanah.
Ada banyak sekali pupuk organik yang bisa Anda gunakan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang tanaman buah. Mulai dari pupuk kompos, pupuk kandang, tanah humus, dan pupuk hijau yang masing-masing memiliki kelebihan yang bermanfaat untuk tanaman buah.
Hal yang menjadi keunggulan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk kimia adalah kandungan hara yang dimiliki lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia. Selain itu penggunaan pupuk organik juga sangat aman dan tidak merusak lingkungan yang ada di sekitar tanaman.
Demikianlah penjelasan lengkap berkaitan tentang pupuk organik yang bisa Anda gunakan pada tanaman buah. Semoga penjelasan yang kami sampaikan di atas bisa memberikan banyak inspirasi kepada Anda semua.